Warna warni Cinque Terre

Cinque Terre adalah sebuah kawasan tua desa nelayan yang terletak di pesisir Italian Riviera. Seperti arti Cinque Terre yaitu Five Lands, atau lima daratan, maka kawasan ini terdiri dari lima desa unik bernama Monterosso al Mare, Vernazza, Corniglia, Manarola, dan Riomaggiore. Sudah pasti bisa ditebak, kawasan antik ini masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO.

Vernazza dari puncak bukit ….

‘Tumpukan’ rumah para nelayan ….

Manarola penuh warna …

Kami hanya mempunyai kesempatan mengunjungi dua tempat saja, Vernazza dan Manarola, karena keengganan para ompung untuk berjalan kaki, dan karena jalan raya yang ditutup demi Giro d’Italia.

Membawa dua krucil dan dua ompung dalam tim jalan-jalan kali ini menyisakan kami hanya satu pilihan saja; menggunakan kendaraan. Di luar perkiraan kami, perjalanan menjangkau pedesaan Cinque Terre dipenuhi dengan momen uji nyali. Karena itu saya berkesimpulan bahwa cara terbaik mengeksplor Cinque Terre adalah bukan dengan kendaraan pribadi tapi dengan jalan kaki, atau menggunakan local train….

Sebagaimana pada umumnya sebuah desa, apalagi desa dengan isi bangunan yang hampir sama bentuknya, saya kesulitan mengidentifikasi gedung perkantoran disana. Jangankan kantor, bahkan sebuah museum pun (sepertinya!) tidak ada. Tapi tidak mengapa, karena desa ini sudah seperti sebuah museum barang antik saja. Atmosfir rustic vintage melekat di setiap sudut desa.

Vernazza dalam lukisan digital …

Suami saya seorang pengidap hooikoort cukup berat; semacam alergi terhadap serbuk bunga yang ramai bermunculan di musim semi. Luar biasanya, selama di Cinque Terre hooikoort nya hilang seketika, seperti lenyap dihembus tiupan angin pantai… Rupa-rupanya menghirup udara laut merupakan ‘terapi’ murah meriah, bukan hanya untuk luka badan saja, tapi juga untuk menghilangkan alergi.

Desa Monterosso al Mare, dipandang dari puncak …

Menu laut yang lezat merupakan andalan setiap restoran disini. Walaupun saya tidak mencoba hidangan laut, tapi sepanjang sejarah pergaulan lidah saya dengan masakan Italia, ditempat inilah saya temukan the best gnocchi*) ever, yang hanya berbumbukan pesto**), bumbu masakan andalan regio ini. Saya baru sadar sekarang, bahwa saya tak buat fotonya. Satu-satunya dokumentasi makan-makan kami adalah foto pasta terong si ayah yang dijepret atas permintaannya sendiri, dan spageti kerang pesanan si abang. Sepertinya saat itu saya terlalu menghayati peran bunda (apalagi di depan mertua!!haha!!), sampai lupa rutinitas orang Melayu sebelum makan; food photograpy(ing) ^____*

Btw, di tempat ini kami dapati satu fakta baru tentang Italia; kuliner Itali terlezat adalah di pulau Sisilia. Dan restoran terenak di Italia adalah restoran yang koki-nya adalah orang Sisilia…. I’m not sure if this is really a Sicily’s fact, or just a li’l silly fact hehehee…, tapi dalam sebuah perbincangan dengan seorang Italia pada suatu kesempatan yang berbeda, memanglah benar tersebut-sebut Sisilia sebagai salah satu pusat makanan enak di Italia. Konon kulinari Sisilia sangat kaya rasa. Apalagi keadaan tanah yang gembur akibat gunung berapi Etna, ditunjang dengan kondisi iklim yang baik, membuat tongkat kayu dan batu jadi tanaman rempah-rempah dan sayuran bertumbuh dengan sangat baik disana….

*****

Duduk berjemur sembari menonton anak-anak bermain bola, lalu makan hidangan lezat Italia sambil bercanda dan tertawa, apalagi namanya itu kalau bukan menikmati hidup??

Di Vernazza, saya temukan kelezatan kulinari yang penuh cita rasa …

Di Manarola, saya cicip kenikmatan dalam sebuah duduk diam mengapresiasi alam …

Di Cinque Terre, saya dapati waktu berjalan sangat lamban …

Mvg,

Patricia | deBagpacker

*) Gnocchi, semacam dumpling khas Italia.

**) Pesto, bumbu saus untuk pasta yang berbahan dasar basilikum. Bumbu pesto ini asalnya dari daerah bagian Italian Riviera.